Rabu, 16 Februari 2011

Mencari Figur Gubernur Aceh Yang Pro Dan Membela Pada Kepentingan Rakyat

Perubahan yang terjadi di Pemerintahan Daerah merupakan harapan seluruh rakyat ataupun tokoh-tokoh baik agama ataupun tokoh masyarakat, untuk bisa meningkatan kesejahteraan masyarakat kota /Provinsi dan harus tetap berpijak pada kepentingan rakyat daerah Aceh. Karena sosok Pemimpin daerah seperti Provinsi Aceh harus bisa memberikan peningkatan dan kontribusi kemajuan suatu daerah dalam menata pembangunan Aceh yang lebih baik dan merata sampai kepelosok daerah sehingga dapat di rasakan oleh rakyat.

Sosok yang tepat untuk Pemimpin Aceh dalam lima tahun kedepan adalah sosok pemimpin yang ‘pro dengan rakyatnya’ bukan hanya memakmurkan golongannya maupun pribadinya saja, melainkan harus memiliki kapasitas kepemimpinan yang baik dan mengerti akan suatu pemerintahan daerah, baik adat maupun kondisi wilayah serta potensi daerah sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Siapapun Sosok calon Gubernur Aceh nantinya, yang jelas harus mengerti sistem pemerintahan daerah yang bersih , jujur , adil dan selalu mengedepankan kepentingan rakyat demi kemakmuran pembangunan daerahnya serta juga memiliki visi dan misi ke depan yang terencana serta jelas untuk mengemban amanah sebagai Gubernur dalam lima tahun ke depan. Peningkatan sumber daya manusia menjadi prioritas utama agar potensi daerah dapat diberdayakan dengan baik demi kemakmuran rakyatnya.

Mengingat Aceh merupakan Provinsi di Indonesia yang diberlakukannya Syariat Islam, maka dalam peningkatan kualitas pendidikan menjadi program yang harus menjadi prioritas dalam program pemerintah daerah agar generasi muda ke depan memiliki masa depan yang gemilang sesuai harapan dan cita-cita bangsa. Dalam proses pencalonanpun harus dengan sehat, apabila dari proses pencalonan bakal Gubernur saja sudah mengalami gesekan, yang ada nanti jika terpilih menjadi pejabat Gubernur tidak akan peka lagi terhadap kondisi rakyat melainkan bagaimana caranya memikirkan kelompok tadi.

Hal itu bisa dihindari apabila seluruh bakal calon Gubernur dalam proses pencalonannya dilakukan dengan sehat, tidak adanya kelompok yang berseberangan satu dengan yang lainnya, seperti situasi yang terjadi sekarang. Proses pencalonan saja sudah panas apalagi nanti saat kampanye yang melibatkan massa yang jumlahnya banyak, dikhawatirkan akan terjadi permasalahan baru di lapangan hal ini harus bisa dihindari jangan sampai terjadi konflik baru.

Pesta Demokrasi pemilihan kepala daerah secara langsung, baik pemilihan gubernur maupun bupati/walikota di Provinsi Aceh yang rencananya tahap pertama/pendaftaran akan dimulai pada bulan April tahun 2011. Dapat dipastikan harapan rakyat di Provinsi Aceh, ajang tersebut endingnya akan melahirkan pemimpin yang cerdas, santun, peduli terhadap rakyatnya serta memiliki sikap rendah hati dan dapat dijadikan panutan dan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Di tengah terjadinya kondisi krisis moral anak bangsa, asalkan saja semua pihak dan masyarakat memiliki komitmen, mewujudkan hal tersebut. Kalau pemilihan berbicara money politics maka akan lahirlah pemimpin kotor. Karena itu, diharapkan rakyat dapat memilih pemimpin yang bersih serta peduli terhadap nasib rakyatnya. Pemimpin ke depan hendaknya dipilih rakyat lebih berdasarkan sikap dan hati nurani, tidak terjebak pilihan karena iming-iming rupiah yang jumlahnya tidak seberapa.

Tetapi rakyat harus tetap memiliki sikap atau prinsip hidup, tidak menggadaikan harga diri dengan mempertaruhkan hidup anak dan keluarga kita lima tahun ke depan dengan pilihan didasari iming-iming rupiah. Konsekwensi dan buah dari pilihan pemimpin berdasarkan money politics akan melahirkan pemimpin yang kotor. Salah satu indikatornya, nanti ketika menjalankan amanat dan kepemimpinannya akan melahirkan dan merancang program kerja tidak berbasis kepada kepentingan rakyat. Melainkan lebih berbasis kepada kepentingan pribadi, kelompok dan kroninya.

“ Mari kita sambut Bersama Pesta Demokrasi Aceh tahun 2011 sebagai Tonggak Awal memilih pemimpin yang mau memikirkan nasib rakyatnya dan berpihak pada rakyat bukan perpihak pada kepentingan pribadi ataupun kelompoknya “.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar