Rabu, 07 September 2011

JANGAN ADA KEKERASAN DAN INTIMIDASI DALAM PEMILUKADA ACEH 2011

Seruan untuk menyelematkan perdamaian Aceh dihembuskan oleh banyak pihak sejak perjanjian damai Helsinki ditandatangai 15 Agustus enam tahun silam. Namun, kendati gema seruan itu bagaikan Adzan yang dikumandangkan berkali-kali, realitas politik gagal mengkonfirmasi seruan tersebut. Tidak perlu kita melihat ke belakang tahun 2011, tahun ini saja kekerasan baik bermotif kriminal murni atau kriminal politik masih terus membayang masyarakat Aceh.

Masih adanya eks GAM/KPA yang masih belum sepenuhnya mematuhi dan menjalankan isi dari MoU Helsiki sangat menjadi kendala tersendiri yang tidak bisa dipungkiri oleh masyarakat Aceh. Karena kedamaian yang selama ini tercipta selalu saja dinodai dengan perilaku-perilaku kriminal dengan menggunakan senjata api ilegal yang semestinya itu tidak boleh terjadi di Aceh. Namun pada kenyataannya kedamaian yang sudah berjalan enam tahun selalu saja di nodai karena belum ada kesadaran dari eks GAM/KPA yang merasa seolah-olah dirinya seorang pahlwan bagi rakyat Aceh.

Apabila hal ini terus saja dibiarkan maka akan timbul permasalahan baru apalagi menjelang pelaksanaan Pemilukada Aceh 2011 yang sebentar lagi akan dilaksanakan. Dalam pelaksanaan Pemilukada Aceh 2011 harus sudah tidak ada lagi intimidasi dan kekerasan baik yang dilakukan secara peroranga maupun kelompok, biarkan rakyat yang memilih jangan paksakan kehendak kepada rakyat karena bisa berdampak pada permasalahan baru di Aceh dan Aceh bersih dari senjata api ilegal.

Masih adanya senjata api ilegal di Aceh sangat mengganggu dalam menjaga kelangsungan Perdamaian Aceh, oleh karena itu aparat Kepolisian Polda Aceh dan di bantu Kodam Iskandar Muda agar segera melaksanakan sweping senjata api di wilayah Aceh untuk menjaga dari tindakan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di masyarakat Aceh. Banyaknya kasus kriminal yang menggunakan senjata api ilegal sangat meresahkan masyarakat Aceh pada umumnya karena adanya ketakutan dari pelaku aksi kriminal tersebut.

Kedamaian dan keamanan Aceh merupakan dambaan semua masyarakat Aceh, masyarakat berharap Pemilukada Aceh 2011 dapat berjalan tepat waktu sesuai dengan yang telah dijadwalkan KIP Aceh dan jangan ada upaya kelompok maupun perorangan yang berusaha memprovokasi jalannya Pemilukada Aceh sehingga Pemilukada mengalami penundaan pelaksanaan. Perbuatan yang dilakukan baik kelompok maupun perorangan yang berusaha mengacaukan Pemilukada Aceh 2011 harus kita jadikan musuh bersama bagi siapa saja yang berusaha menggagalkan Pemilukada Aceh 2011 sehingga tidak tepat waktu pelaksanaannya.

DPRA harus bisa menunjukkan kinerja yang serius sehingga polemik pemilukada yang sebelumnya mengalami perdebatan dan sampai ke Menteri Dalam Negeri dapat merumuskan kesepakatan baru sehingga semua unsur politik baik partai lokal maupun nasional mematuhi ketentuan yang telah di tetapkan Pemerintah sehingga calon perseorangan dapat ikut bersaing dalam Pemilukda Aceh 2011.

Semua unsur politik Aceh harus bisa menunjukkan kedewasaan dalam berpolitik sehingga tidak terjadi permusuhan, bersainglah secara ksatria dan jangan gunakan upaya-upaya yag dapat merusak kerukunan umat Aceh. Tunjukkan kalau eks GAM/KPA sudah berubah Nasionalis dengan mengedapankan persatuan dan kesatuan agar tercipta kedamaian yan abadi sehingga melahirkan pemimpin yang amanah demi kemakmuran Aceh. Jaga damai Aceh menjelang Pemilukada Aceh 2011 sehingga tidak ada kekerasan dan intimidasi di Aceh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar