Selasa, 25 Mei 2010

Pemimpin Aceh Masa Depan

Mudah untuk Mengucapkan namun tidak semudah itu bisa melakukannya dengan benar. Segala sesuatu perlu proses dan proses jauh lebih berharga dibandingkan dengan hasilnya. Seorang pemimpin harus bisa berpikir dengan benar. Berpikir ke depan dan maju ke depan. Masa depan bukanlah hanya kerja sesaat.

Seorang pemimpin seharusnya mampu berpikir dengan benar atas permasalahan dan keinginan rakyatnya. Hanya pemimpin yang berpikir dengan benarlah yang menghargai segalanya. Hasil memang tujuan namun terus belajar untuk menjadi lebih baik tidak pernah ada kata berhenti di tengah jalan. Tidak juga takut untuk mengakui kesalahan dan berani bertanggungjawab serta mempertanggungjawabkan segala perbuatannya.

Saat ini banyak pemimpin yang hanya bisa bermimpi tanpa bukti yang nyata. Seharusnya visi dan misi itu lah yang harus menjadi tolak ukur pemimpin masa depan. Tapi pada kenyataannya mereka yang mengaku pemimpin masa depan namun hanya memanfaatkan situasi dan kondisi semata. Mengambil celah di atas kesempitan untuk kepentingan pribadi dan golongan tertentu saja.

Kekeluargaan dan persahabatan yang memang merupakan ciri khas dari budaya dan tradisi masyarakat Aceh harus dijadikan landasan bagi pemimpin masa depan. Disamping itu pemimpin masa depan harus menghilangkan semua ego dan juga ambisi pribadinya demi kesejahteraan seluruh masyarakat. Dalam hal ini masyarakat memiliki andil yang sangat besar untuk menentukan dan mewujudkan siapa pemimpin masa depan yang layak menahkodai kapal “Serambi Mekkah”…..? karena Masa depan bukanlah mimpi!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar