Kamis, 27 Oktober 2011

BERSIHKAN SENJATA ILEGAL DI ACEH

Berbicara senjata sangatlah berbahaya, apabila jatuh ditangan orang yang tidak bertanggung jawab karena bisa berakibat fatal dan mengancam keselamatan jiwa orang lain. Masih adanya senjata api ilegal di Aceh yang beredar sangat meresahkan masyarakat, oleh karena itu pihak aparat Kepolisian dan di bantu Kodam Iskandar Muda harus secara aktif melakukan razia senjata-senjata ilegal yang masih ada ditangan masyarakat sipil terutamanya pada eks GAM.

Banyaknya kasus kejahatan yang menggunakan senjata api ilegal baik laras pendek maupun laras panjang telah membuktikan bahwa di Aceh masih banyak senjata ilegal yang belum diserahkan pemegangnya kepada aparat terkait Pasca MoU Helsinki.

Kasus yang masih hangat dari ingatan kita semua yaitu kasus Komplotan perampok yang menggunakan senjata laras panjang jenis AK-47 dan pistol menyerbu Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Beureunun, Kecamatan Mutiara, Pidie, Selasa (18/10) sore. Di bawah todongan senjata api, komplotan berjumlah enam orang itu melumpuhkan pimpinan, karyawan, dan satpam bank sehingga dengan leluasa menguras uang dalam jumlah besar, Rp 3,3 miliar.

Dengan banyak kasus kejahatan dengan menggunakan senjata api ilegal maka masyarakat meminta kepada aparat Keamanan Kepolisian untuk lebih mengantisipasi tindak kejahatan bersenjata api ilegal dengan menggencarka operasi senjata api ilegal di seluruh Aceh jangan sampai kecolongan kembali.

Ditengah konflik regulasi Pemilukada Aceh, aksi-aksi kejahatan bersenjata api ilegal sangat sering terjadi ,apakah ini ada upaya dari kelompok-kelompok tertentu yang ingin mengacaukan Pemilukada Aceh mendatang. Hal ini harus menjadi perhatian khusus dari aparat Kepolisian untuk bisa mengungkap aksi-aksi kejahatan yang selama ini terjadi.

Menjelang Pemilukada Aceh harus bebas dari senjata api ilegal, masyarakat Aceh berharap kepada aparat Kepolisian untuk bisa mengantisipasi kedepan agar kasus kekerasana ataupun perampokan tidak terjadi lagi di Aceh. Namun semua itu bisa terwujud apabila didukung oleh seluruh lapisan terkait baik masyarakat maupun aparat keamanan dan menjadii tanggung jawab bersama seluruh masyarakat Aceh.

Hanya orang bodohlah yang menginginkan Aceh tidak damai, dan hanya orang atau kelompok tertentu menghendaki Pemilukada di tunda, dan adanya pernyataan dari ketua PA yang menyatakan apabila tahapan Pemilukada tetap dilanjutkan makan PA akan mengundang pihak ketiga dari uni eropa untuk memfasilitasi hal ini, aneh memang ini negara Indonesia semua ketentuan hukum diatur Indonesia bukan orang asing.

Sukseskan Pemilukada Aceh dengan tetap menjaga perdamian dan keamanan serta Aceh bebas dari senjata api ilegal serta mengedepankan aqidah Islam dalam membangun Aceh yang lebih maju.

Hindarkan perselisihan politik yang pada akhirnya hanya membawa perpecahan umat dan kesengsaraan rakyat, jaga kerukunan antar sesama agar Aceh kedepaan lebih baik lagi dan sejahtera. Masyarakat jangan mudah terhasut oleh ajakan kelompok tertentu untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat dengan imbalan yang tidak seberapa namun merugikan orang banyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar