Kalangan pemuda Aceh secara keseluruhan diharapkan dapat menempatkan diri pada posisi tepat dan tidak mudah terprovokasi tindakan- indakan yang anarkis. Provokasi dan tindakan anarkis bisa terjadi berhubung semakin memanasnya situasi politik Provinsi Aceh menjelang Pemilukada Gubernur/Wakil Gubernur Aceh 2011.
“Terlebih dengan adanya perbedaan pendapat antara eksekutif dan legislatif Aceh soal Qanun Pemilukada. Masing-masing punya pendapat. Tetapi diharapkan Pemilukepala daerah itu harus berjalan aman,” sesuai harapan masyarakat dan pemuda Aceh agar berjalan sesuai aturan hukum yang berlaku di Indonesia sehingga tercipta kedamaian baik selama dan sesudah Pemilukada. Hal ini bisa tercipta apabila masing- masing baik kelompok elit politik maupun masyarakat bisa mematuhi hukum dan tidak bertindak curang dalam pelaksanaan Pemilukada.
Kepada semua komponen masyarakat, terutama pemuda untuk menyikapi persoalan itu sebagai hal yang lumrah dalam sebuah pesta demokrasi. Lebih lanjut, dia mengimbau pemuda untuk menunjukkan jati diri sebagai generasi penerus bangsa yang cerdas, bermartabat dan menjaga perdamaian. Karena pemuda merupakan pendorong pembangunan, maka pemuda harus mempunyai komitmen jangan mudah terhasut dan tergiur bujuk rayu eks GAM/KPA/PA karena hanya materi semata. Karena bangsa ini membutuhkan pemuda atau pemudi sebagai penerus pemimpin bangsa yang mampu menjaga pilar kebangsaan yaitu : Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI).
Sementara itu, tokoh masyarakat banyak menyatakan, Pemilukada adalah wujud kedaulatan yang berada di tangan rakyat, maka sudah saatnya eksekutif dan legislatif memberikan keleluasaan kepada masyarakat untuk memilih pemimpin sesuai hati nuraninya. “Siapapun yang terpilih adalah keinginan rakyat,” jangan ada pemaksaan ataupun intimidasi yang bisa mengarah pada kekeraasan dan konflik, banyak kelompok yang mengatakan dirinya memperjuangkan nasib rakyatnya namun rakyat mana yang mereka perjuagkan...? jangan mau gara-gara uang yang tidak seberapa tapi mengorbankan suaranya untuk orang yang hanya mencari kekuasaan saja dan atas nama kelompoknya saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar