Senin, 25 Juli 2011

Pencanangan Gerakan Masyarakat Magrib Mengaji

Meteri Agama Republik IndonesiaI Suryadarma Ali menyerahkan bantuan untuk dayah di Aceh senilai Rp 29 miliar. Bantuan ini diberikan melalui Gubernur Aceh Irwandi Yusuf bersamaan dengan pencanangan program Gerakan Masyarakat Magrib Mengaji (Gemar Mengaji) di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Minggu (24/7) malam.

Ini merupakan tindakan nyata pemerintah dalam hal ini untuk meningkatkan kemampuan generasi muda dalam membaca Al-Quran di Aceh. Dengan gerakan masyarakat magrib mengaji diharapakan Aceh kedepannya kembali bersinar lagi sesuai dengan harapan. Kemajuan teknologi yang berdampak bergesernya nilai-nilai sakral yang bisa membawa perubahan kepada bergesernya nilai-nilai agama, hal ini harus dicegah dan segera di ambil tindakan nyata agar masyarakat dan generasi muda gemar mendawamkan Al-Quran.

Dalam sambutannya, Menag Suryadarma Ali mengatakan, Program Gemar Mengaji merupakan terobosan untuk memperbaiki akhlak umat dan generasi muda yang kini semakin tergerus akibat perkembangan arus informasi yang tak terkontrol dari berbagai lini kehidupan. “Arus informasi yang sekarang ada bukan hanya masuk lewat ruang keluarga, tapi sudah merambah ke kamar anak-anak kita, yang membuat mereka dengan bebas terhubung dengan dunia luar yang terkadang tidak saja berdampak postif tapi juga negatif,” kata Menag.

Menag juga mengajak semua pihak, mulai dari keluarga, orang tua di rumah untuk mengisi waktu magrib dengan kegiatan membaca Al-Quran agar anak-anak di dalam keluarga tertanam akhlak dan ilmu agamanya. “Munculnya berbagai aliran sesat akhir-akhir ini, akibat dari kekosongan dakwah di tengah masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Irwandi Yusuf menyambut baik dicanangkannya program Gemar Mengaji di Aceh. Tindaklanjut dari program nasional tersebut merupakan bentuk manifestasi dukungan Pemerintah Aceh atas keprihatinan hilangnya kearifan lokal, yakni hilangnya kebiasaan mengaji di waktu magrib di gampong dan rumah-rumah penduduk di Aceh.

Kondisi ini dinilai sebuah keprihatian yang mesti dicarikan solusinya agar generasi tidak jauh dengan Al-Quran. Gubernur memandang program Gemar Mengaji sebuah solusi tepat untuk mengembalikan kebiasan mengaji di Aceh yang dulu dianggap sebuah kearifian lokal.

“Ke depan, progran ini akan menjadi kebijakan pemerintah,” katanya. Pada kesempatan itu Gubernur juga menerima bantuan dari Menteri Agama Republik Indonesia senilai Rp 29 miliar yang diperuntukkan kepada dayah seluruh Aceh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar