Minggu, 04 April 2010

Masyarakat Aceh Butuh Perdamaian Bukan Konflik

Sejarah masa kerajaan Aceh yang seakan-akan tidak pernah ”libur” dengan berbagai konflik dan perang telah mewarnai kehidupan umat manusia sejak berabad-abad lamanya. Masyarakat Aceh harus memahami bahwa konflik atau perang itu tidak pernah menyelesaikan masalah. Kondisi Aceh masa lampau yang tidak pernah `libur` dari konflik dan perang itu juga perlu dikaji, sehingga bisa dijadikan sebagai resolusi dalam mencegah munculnya konflik.

Sejarah 700 tahun masa kerajaan Aceh tempoe dulu, tercatat 500 tahun di antaranya dalam konflik dan perang di provinsi ujung paling barat Indonesia ini. Kita harus menanamkan kepada masyarakat bahwa konflik tidak pernah menyelesaikan masalah. Kelemahan Aceh dalam suasana konflik dan perang pada masa lalu itu juga dimanfaatkan oleh bangsa asing untuk menjajah seperti Portugis, Inggris dan Belanda.

Konflik dan perang, apalagi berlangsung bertahun-tahun akan menghilangkan peradaban. Karenanya, dunia Islam khususnya masyarakat di Provinsi berjuluk Serambi Mekah agar terus mempertahankan proses perdamaian yang telah berjalan ini. Untuk itu perlu mempertebal ajaran agama guna mencegah terjadinya konfik di Aceh, karena Islam jelas-jelas melarang konflik dan perang, apalagi sesama umat dan hal tersebut telah ditegaskan dalam Al-Quran dan hadits Nabi Muhammad SAW.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar