Jumat, 05 Agustus 2011

Partai Politik Jangan Paksakan Kehendak Kepada Masyarakat

Pemilukada Aceh 2011 sedang mengalami hambatan dengan adanya penolakan dari partai lokal Aceh yang mempermasalahkan calon independen( perseorangan) dalam Pemilukada Aceh 2011. Hal ini terasa aneh karena keikutsertaan calon independen merupakankeputusan Mahkamah Konstitusi(MK).

Kalangan Partai Politik Peserta Pemilukada Aceh 2011 baik yang berbasis Nasional maupun Lokal, diminta agar tidak memaksakan kehendak kepada masyarakat. Aroma ini nampaknya mulai mencuat dipermukaan seiring meningkatnya suhu politik di Provinsi Aceh.

Masyarakat harus diberikan kebebasan dalam menentukan pilihan sesuai dengan hati nurani mereka, sehingga prinsip-prinsip demokrasi yang ada ditangan rakyat benar-benar terwujud dengan baik, dan jangan ada upaya provokasi ataupun intimidasi yang dilakukan oleh salah satu partai baik lokal maupun partai Nasional.

Partai politik yang ada harus menyadari hal ini, jangan semata-mata ingin menang dalam Pemilukada akhirnya dia menggunakan segala cara untuk memaksakan kehendaknya kepada masyarakat untuk memilih partainya, meskipun sebenarnya masyarakat tidak suka dengan partai tersebut. Perilaku semacam ini jangan sampai terjadi dalam Pemilukada mendatang, apalagi dengan menggunakan cara intimidasi dan kekerasan agar memilih partainya.

Kekisruhan politik menjelang Pemilukada Aceh 2011,semakin membuat masyarakat tidak simpati dengan partai politik yang menggunakan cara-cara kotor dalam menjegal lawannya dengan alasan dan dalih menyalahai UUPA. Kalau boleh sedikit menjelaskan sebagai tambahan wawasan Mahkamah Konstitusi (MK) itu merupakan Lembaga Tinggi Negara di Republik Indonesia ini dan UUPA masih berada ditataran bawah Lembaga Mahkamah Konstitusi.

Kenapa...? MoU Helsinki dan UUPA begitu disakralkan ...? itu semua yang membuat manusia, bisa saja berubah seiring dengan perkembangan zaman . Negara ini adalah Negara hukum semua ada aturan mainnya, menolak keputusan MK sama artinya melawan Pemerintah Pusat. Inilah sebenarnya akar masalahnya kemelut politik yang mendera Pemilukada Aceh 2011 penolakan oleh Partai Aceh/PA terhadap Keputusan MK megenai calon independen dalam Pemilukada Aceh 2011.

Masyarakat sekarang sudah pandai tidak mudah untuk dibodohi,biarkan mereka menyalurkan aspirasinya pada pilihannya yang bisa membawa Aceh pada kemajuan dan kesejahteraan dan hidup dalam kedamain tidak ada lagi intimidasi dan kekerasan jangan paksa masyarakat memilih yang bertentangan dengan nuraninya.

Harapan masyarakat Aceh dalam Pemilukada Aceh 2011 ini memilih pemimpin yang Nasionalis ,berpendidikan paham tentang hukum , tidak terlibat konflik dan Asli orang Aceh serta mengerti tentang Syariat Islam. Smoga Pemilukada mendatang berjalan Damai tanpa adanya kekerasan serta intimidasi dan melahirkan pemimpin yang Nasionalis , Jujur dan Adil sesuai dengan harapan semua masyarakat Aceh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar