Rabu, 24 Agustus 2011

WASPADAI LEMBAGA ASING YANG PANTAU PEMILUKADA ACEH 2011

Dalam Pemilukada Aceh 2011 Empat lembaga pemantau pemilu dipastikan akan memantau Pemilukada Aceh. Satu di antara empat lembaga itu yakni Asian Network for Free Election (ANFREL), lembaga pemantau pemilu internasional yang di dalamnya berhimpun sejumlah negara.

Anggota Komisioner KIP Aceh, Yarwin Adidarma kepada pers di Media Center KIP, Selasa (23/8) mengatakan, selain ANFREL lembaga yang akan memantau pilkada Aceh yaitu Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara Republik Indonesia (LPPNRI), Institut Perdamaian Indonesia (IPI) dan Gerakan Anti Korupsi Aceh (GeRAK) Aceh.

“KIP sudah menerima berkas pengajuan permohonan pemantauan dari ANFREL, IPI, dan Gerak. Selanjutnya ketiga lembaga itu akan segera diverifikasi untuk mendapatkan akreditasi. Sedangkan LPPNRI telah mendapat akreditasi dari KIP Aceh,” jelasnya.

Dikatakan, sesuai UUPA, hanya Pemilukada di Aceh yang dapat dipantau lembaga asing. “Sedangkan untuk pendaftaran KIP masih memberi kesempatan sampai Oktober. Masa itu bisa bertambah tergantung kondisi. Setidaknya masih dimungkinkan sebulan sebelum pemungutan suara,” tegasnya.

ANFREL merupakan pemantau pemilu asing yang anggotanya terdiri dari Thailand, Jepang, Malaysia, Monggolia, Nepal, Pakistan, Kamboja, Bangladesh dan Pakistan. Pada Pemilukada Aceh 2006, ANFREL juga ikut mengirimkan anggota ke Aceh untuk melakukan misi pemantauan.

Yang menjadi pertanyaan masyarakat kenapa harus ada pemantau Pemilukada Asing yang akan memantau pelaksanaan Pemilukada Aceh...?. Cukuplah pemantau itu dari dalam negeri saja tidak usah ada dari asing, apa kepentingan mereka memantau Pemilukada Aceh...?. Kita masyarakat Indonesia memandang hal itu tidak ada kaitannya, karena Pemilukada tidak ada kaitannya dengan luar negeri ini internal Indonesia.

Menjelang Pelaksanaan Pemilukada Aceh, kita wajib mengawasi setiap warga negara asing yang berada di Aceh. Dengan nama atau lembaga apapun yang sifatnya orang asing kita wajib mengawasinya jangan sampai mereka ikut bermain dalam perpolitikan Aceh.

Masyarakat berharap dalam Pemilukada nanti dapat melahirkan pemimpin Aceh yang benar-benar Amanah, Nasionalis, jujur dan tidak korupsi, bukan karena ketenaran tokoh tetapi memang benar-benar pemimpin yang berkwalitas secara sumber daya manusianya dan intelektualnya serta mempunyai semangat kebangsaan yang tinggi terhadap NKRI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar