Jumat, 12 Agustus 2011

Pemilukada Utamakan Kepentingan Rakyat Aceh

Kecendrungan semakin naiknya suhu politik di Aceh menjelang penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah dalam waktu dekat ini selayaknya disikapi oleh berbagai pihak secara bijak. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses politik harus mengedepankan kepentingan bersama, yaitu kepentingan rakyat Aceh secara keseluruhan. Karena tanpa ada dukungan rakyat maka seorang pemimpin tidak akan bisa berbuat apa-apa.

Para pemimpin partai politik atau kelompok seyogyanya tidak mengedepankan ego kelompoknya, karena Aceh bukan milik kelompok tertentu tapi Aceh adalah milik seluruh rakyat Aceh. Egoisme dan merasa memiliki Aceh, dan merasa kelompok tertentu yang memperjuangkan Aceh itu adalah usaha kelompok tertentu yang berupaya merebut kekuasaan dengan cara-cara tidak kesatria , karena ketakutan sebelum bertanding, tidak usah disebutkan siapa kelompok itu..rakyat pastinya sudah tau dengan sendirinya.

Jika masing-masing pihak merasa dirinya paling benar dan paling kuat, hanya akan menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat. Oleh karenanya, masing-masing pihak perlu mengadakan proses komunikasi, perlu membuka ruang dialog yang positif, tidak mencari kesalahan dan perbedaan, tetapi perlu mencari titik temu.

Persaingan politik yang ada harus berada dalam koridor yang positif. Semua pihak boleh bersaing, tetapi dalam rangka berlomba-lomba melahirkan kebaikan, fastabiqul khairat bukan menambah masalah baru yang pada akhirnya rakyat yang terkena dampaknya. Perilaku yang Nasionalisme dan cinta tanah air itu tentunya yang harus ada dalam jiwa para elit politik itu, sehingga bisa berfikir positif untuk kemajuan Aceh yang lebih baik kedepannya. Zaman sudah berubah seiring dengan perkembangan teknologi maka pola pikirpun harus dirubah kearah yang maju.

Belakangan ini adanya kesan bahwa Aceh kurang aman, para pemimpin politik juga perlu mengambil langkah-langkah inisiatif untuk mengkondisikan Aceh sebagai wilayah yang aman. Mereka perlu meyakinkan pihak-pihak lain di luar Aceh bahwa Aceh aman untuk dikunjungi. Mungkin itu bisa benar dan juga bisa tidak benar kesan tersebut apabila semua elit politik bisa menunjukkan perilaku politik yang sehat dan tidak menggunakan kekerasan maupun adanya upaya membuat Aceh tidak aman. Kekuasaan yang sifatnya duniawi kadang bisa membutakan hati dan bisa memutuskan tali silaturahmi.

Menciptakan suasana aman di Aceh jauh lebih baik , daripada membuat Aceh tidak aman oleh karena itu dalam suasana bulan suci Ramadhan ini marilah kiranya semua elit politik untuk mengkoreksi diri maupun kelompok untuk berbuat lebih baik lagi, dan berlomba-lomba dalam hal kebajikan dan kesejahteraan rakyat Aceh. Hindarkan adanya perselisihan paham terhadap sesama saudara jangan lagi ada kekerasan di Aceh. Damai Aceh merupakan hak mutlak rakyat Aceh jangan ada yang menodainya siapapun dia.

Sebagai rakyat Aceh tentunya semua berharap pada Pemilukada Aceh 2011 ini bisa melahirkan pemimpin Aceh yang Nasionalis, jujur, adil dan tidak Korup. Aceh harus dipimpin oleh putra Aceh bukan oleh orang asing berpendidikan, mengerti tentang hukum dan memikirkan nasib rakyat. Jangan sampai Aceh jatuh pada pemimpin yang salah yang pada akhirnya hanya membawa penderitaan rakyat. Damai Aceh mari kita jaga, Jadikan musuh bersama yang berani menodai kedamaian Aceh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar