Minggu, 17 April 2011

Wagub: Pendidikan Agama di Kampus Gagal

Muhammad NazarWakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar menilai pendidikan keagamaan di perguruan tinggi Aceh belum bisa menjadi benteng bagi mahasiswa dalam membendung upaya pendangkalan aqidah.

“Sekarang pengikut aliran sesat khususnya Millah Abraham banyak dari kalangan kampus. Ini membuktikan pendidikan agama di kampus dinilai gagal. Menurut Wagub, kondisi tersebut akan terus terjadi jika pimpinan perguruan tinggi di Aceh kurang peduli dengan pendidikan agama bagi mahasiswanya. “Karena itu, saat ini Aceh butuh pagar penerapan Syariat Islam untuk menutup celah hama dan pemangsa yang mencoba mendangkalkan aqidah masyarakat.

Wagub menyebutkan pagar tersebut bisa berupa pendalaman agama di seluruh institusi, termasuk perguruan tinggi, keluarga dan lembaga-lembaga terkait. “Mesjid-mesjid dan meunasah-meunasah yang ada di Aceh juga harus mengintensifkan pengajian-pengajian untuk menjaga agar masyarakat tidak terpengaruh dengan penyebaran aliran sesat,” tersebut.

Pola pembinaan yang harus dilakukan untuk warga Aceh yang telah sesat, menurut tuturnya, tidak jauh berbeda dengan terapi bagi pengguna narkoba. “Terlebih yang dipengaruhi adalah masalah ideologi, jadi ini akan membutuhkan waktu yang lama untuk menyadarkan mereka,” tambah Nazar.

Dilihat dari wajah pengikut aliran sesat, menurut Wagub, wajah mereka seperti ada kelainan. “Pikiran mereka seperti melayang-layang layaknya orang yang sedang dihipnotis atau mengonsumsi obat-obatan tertentu. Ini persoalan besar yang harus ditanggulangi bersama-sama, sehingga generasi Aceh tidak semakin banyak yang terseret dalam dunia awang-awang,” kata Nazar. Dan masyarakat Aceh di ajak untuk tetap setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar