Rabu, 27 April 2011

Waspadai Geliat Aksi Terorisme dan NII Di Aceh

Kehangatan dan kedamaian mulai terasa diseantero wilayah NKRI tidak terkecuali Provinsi Aceh Darussalam, akan tetapi rasa aman itu mulai terusik dengan munculnya kembali paham Negara Islam Indonesia (NII), beberapa kejadian dan peristiwa penemuan Bom menggunjang dan sangat mengejutkan kita semua.

Apalagi secara terang-terangan kelompok NII mendeklarasikan negara bayangan dengan tujuan untuk menegakkan syariat islam meski harus mengadopsi aksi kekerasan di dalamnya. Pihak-pihak yang ingin mengubah bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai orang-orang yang pikirannya keliru atau keblinger. Dengan pola pikir yang sederhana ini merupakan sebuah upaya gerakan bawah tanah yang ingin merongrong kedaulatan dan keutuhan NKRI, dengan tujuan akhir gerakan adalah perebutan dan pembagian kekuasaan.

Berapa banyak lagi darah harus mengalir sebagaimana telah dilakukan oleh para pejuang dan syuhada pada masa-masa perjuangan dulu, sebuah perjuangan yang dilakukan oleh seluruh anak Bangsa, tanpa memandang jabatan dan kedudukan semuanya bersatu untuk merebut dan mencapai kemerdekaan dari tangan para penjajah. Sampai pada titik klimaks diproklamirkannya Kemerdekaan NKRI.

Para pendiri bangsa termasuk para ulama, melalui pemikiran dan pertimbangan yang matang melalui perundingan-perundingan maka terbentuklah NKRI yang tercinta ini. Kemunculan kembali paham Negara Islam Indonesia (NII), sangat mengejutkan masyarakat. Apalagi secara terang-terangan kelompok NII mendeklarasikan negara bayangan dengan tujuan untuk menegakkan syariat islam meski harus mengadopsi aksi kekerasan di dalamnya.

Selain itu, saat ini aksi bom bisa terjadi di mana-mana baik di rumah ibadah (masjid atau gereja), di perkantoran, dan di rumah. Indikasi itu menunjukkan bahwa aksi teror dilakukakan oleh pihak yang menginginkan bangsa kita terbelah secara sosial, terpuruk secara ekonomi, dan akhirnya terprovokasi secara politik.Yang ditunggu semua orang saat ini adalah sikap tegas pemerintah, terutama aparat keamanan.

Dihadapkan dengan situasi dan kondisi Provinsi Aceh menjelang Pemilukada juga sudah mulai menggeliat, beberapa peristiwa dan kejadian pelemparan granat dan Bom Molotof dibeberapa tempat mulai terdengar, apapun tujuan dan indikasinya ini adalah sebuah bentuk teror rasa tidak aman untuk menakut-nakuti masyarakat bahwa Aceh tidak aman. Ini adalah cipta kondisi yang sengaja dimainkan oleh kelompok tertentu, untuk mengambil keuntungan demi mencapai tujuan mereka.

Saatnya kita sebagai rakyat Aceh yang peduli dan cinta terhadap Tanah Rencong untuk bersatu bersama semua komponen aparat keamanan, untuk menjaga kedamaian dan keamanan dari orang-orang ataupun kelompok tertentu yang ingin membuat kekacauan dan menggagalkan pesta Demokrasi Pemilukada Aceh 2011. Karena, ini sudah mengancam aspek ketahanan bangsa kita umumnya dan khususnya Tanah Rencong. Begitu juga dengan aparat intelijen kita harus lebih professional.

Peran Tomas,Toga, Toda

Bersamaan dengan itu, para pemuda, tokoh masyarakat, alim ulama dan para cendikia diminta mewaspadai bahkan melawan penjaringan yang dilakukan para aktor Negara Islam Indonesia (NII). Kami juga meminta masyarakat, terutama elemen pemuda seluruh Indonesia untuk proaktif melakukan aksi melawan terorisme dengan meningkatkan kewaspadaan, senantiasa berkoordinasi dengan aparat keamanan dan birokrasi bila melihat ada indikasi gerakan yang mencurigakan.

Jangan ada lagi toleransi terhadap siapa pun yang menjadi aktor di belakang tindakan biadab itu. Apakah dia agen asing, gerakan separatis, atau bahkan gerakan politik internal sekalipun, dengan motif apa pun. Kita masyarakat kecil tidak akan mendapat keuntungan dari sebuah pergerakan yang dilakukan oleh orang-orang ataupun kelompok tertentu ingin memisahkan diri dari NKRI. Apapun cara yang digunakan baik itu melalui pendekatan secara politik ataupun mengadopsi cara-cara kekerasan, yang paling rugi dan menderita adalah kita sebagai rakyat kecil.

Berbagai peristiwa yang lalu patut kita jadikan sebagai pengalaman yang berharga, kita sebagai rakyat kecil akan bergumul dalam penderitaan dan kelaparan dalam sebuah pertempuran dan akan tetap diam dan tinggal didaerah perang tersebut, sementara orang-orang atau kelompok tertentu yang memicu pertumpahan darah akan lari meninggalkan daerah ini.

Sekarang ini pola pikir yang harus kita kedepankan adalah bagaimana Pemilukada Aceh 2011 dapat berjalan dengan aman dan lancer. Dengan demikian dapat dihasilkan para Pemimpin yang betul-betul cakap, mempunyai jiwa Nasionalisme, Integritas tinggi, memegang amanah dan mampu menjalankan roda pemerintahan yang adil, arif serta bijaksana jauh dari kepentingan pribadi, kelompok dan golongan.

Jangan sia-siakan kesempatan yang datang setiap lima (5) tahunan ini, mudah-mudahan mejadi tonggak awal bagi masyarakat Aceh khususnya untuk menujuh masyarkat yang adil dan sejahtera disemua aspek kehidupan yang lebih madani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar